Wednesday, October 23, 2024

EMOSI

 

EMOSI

(KONSEP, INDIKATOR, PENGUKURAN)

Pengertian Emosi                                                                                       

Crow  & Crow mengartikan emosi sebagai “suatu keadaan yang bergejolak pada diri individu yang berfungsi sebagai inner adjusment (penyesuaian dari dalam) terhadap lingkungan untuk mencapai kesejahteraan dan keselamatan individu”.

Berkaitan dengan itu, Coleman & Hammen menyebutkan setidaknnya ada 4 fungsi emosi, yaitu:

1.      Emosi adalah pembangkit energi

2.      Emosi adalah pembawa informasi

3.      Emosi bukan saja pembawa informasi dalam komunikasi intrapersonal, tetapi juga pembawa pesan dalam komunikasi interpersonal

4.      Emosi merupakan sumber informasi tentang keberhasilan kita

Teori-Teori Emosi

1.      Teori Emosi Dua-Faktor Schachter-Singer

”Teori Emosi Dua-Faktor” Schachter-Singer dikenal sebagai teori yang paling klasik yang berorientasii pada rangsangan. Reaksi fisiologik dapat saja sama (hati berdebar, tekanan darah naik, nafas bertamah cepat, adrenalin dialirkan dalam darah, dan sebagainnya), namun jika rangsangannya menyenangkan, emosi yang timbul dinamakan senang. Sebaliknya, jika rangsangannya membahayakan, emosi yang timbul dinamakan takut.

2.      Teori Emosi James-Lange

Dalam teori ini disebutkan bahwa emosi timul setelah terjadinya reaksi psikologik. Jadi, kita senang ketika meloncat-loncat setelah melihat pengumuman dan kita takut karena kita melihat ular.

Menurut teori, emosi adalah hasil persepsi seseorang terhadap perubahan-perubahan yang terjadi pada tubuh sebagi respons terhadap berbagai rangsangan yang datang dari luar.

James mengungkapkan, bukan penilaian yang menyebabkan suasana emosional, melainkan reaksi tubuh kita terhadap interpretasi ini. Kitaa takut karena lari, dan kita marah karena otot kita menegang, tangan kita mengepal, gigi gemeretak, dan perut mual.

3.      Teori “Emergency” Cannon

Teori ini dikemukakan oleh Walter B.Cannon yang menyatakan bahwa karena gejolak emosi itu menyiapkan seseorang untuk mengatasi keadaan yang genting, orang-orang primitif yang membuat respons semacam itu bisa survivedalam hidupnya.

Perkembangan Emosi

Para ahli psikologi sering menyebutkan bahwa dari semua aspek perkembangan, yang paling sukar untuk diklasifikasi adalah perkembangan emosional. Orang dewasa pun mendapat kesukaran dalam menyatakan perasaannya. Reaksi terhadap emosi pada dasarnya sangat dipengaruhi oleh lingkungan, pengalaman, kebudayaan, dan sebagainya, sehingga mengukur emosi itu agaknya hampir tidak mungkin.

Disaat nak baru lahir, saraf yang menghubungkan otak baru dengan otak lama belum berkembang secara penuh. Karena itu, respons emosional anak tersebut tidak terkendalikan. Ia memberikan reaksi secara keseluruhan, tanpa menunjukan perbedaan antara berbagai tingkat dan jenis stimulus.

Dengan membandingkan antara respons-respons emosional anak dan respons-respons emosional orang dewasa, bisa diketahui bahwa perkembangan-perkembangan itu bergerak dari tingkat sederhana ke tingkat yang rumit.

Gangguan Emosi

1.      Teori Lingkungan

Teori lingkungan ini menganggap bahwa penyakit mental diakibatkan oleh beragai kejadian yang menyebabkan timbulnya stres. Pandangan tersebut beranggapan bahwa kejadian ini sendiri adalah penyebab langsung dari ketegangan emosi. Pada umumnya, orang menganggap teori ini sesuai dengan akal sehat dan menerima pandangan ini begitu saja.

Menurut pandangan ini, tekanan emosional baru bisa dihilangkan kali masalah “penyebab” ketegangan tersebut ditiadakan. Selama masalah tersebut masih ada, biasanya tidak banyak yang bisa dilakukan untuk menghilangkan perasaan-perasaan yang menyertainya. Karena yang disebut lebih dahulu diduga penyebabdari yang belakangan, secara logis bisa dikatakan bahwa penghilangan masalah selalu dapat menghilangkan kesukaran.

2.      Teori Afektif

Pandangan profesional yang paling luas dianut mengenai gangguan mental adalah pandangan yang berusaha mengemukakan pengalaman bawah sadar yang dialami seorang anak bermasalah kemudian membawa ingatan yang dilupakan dan ditakuti ini ke alam sadar, sehingga dapat dilihat dari sudut yang lebih realistik. Sebelum rasa takut dan rasa salah tersebut disadari, anak-anak itu diperkirakan hidup dengan pikian bawah sadar yang dipenuhi dengan bahan-bahan yang menghancurkan yang tidak dapat dilihat, tetapi masih sangat aktif dan hidup.

3.      Teori Kognitif

Menurut teori ini, penderitaan mental tidak disebakan langsung oleh masalah kita atau perasaan bawah sadar kita akan masalah tersebut, melainkan dari pendapat yang salah dan irasional, yang disadari maupu  tidak disadari akan masalah-masalah yang kita hadapi.

Macam-Macam Emosi

Atas dasar aktivitasnya, tingkahlaku emosional dapat dibagi menjadi empat macam, yaitu :

1.      Marah, orang bergerak menentang sumber frustrasi

2.      Takut, orang bergerak meninggalkan sumber frustrasi

3.      Cinta, orang bergerak menuju sumber kesenangan

4.      Depresi, orang menghentikan respons-respons terbukanya dan mengalihkan emosi kedalam dirinya sendiri.

Ekspresi dan Emosi

Wullur melukiskan ekspresi sebagai “pernyataan batin seseorang dengan cara berkata, bernyanyi bergerak, dengan catatan bahwa ekspresi itu selalutumuh karena dorongan akan menjelmakan perasaan atau buah pikiran”

Dalam kaitannya dengan emosi, kita dapat membagi ekspresi emosional dalam 3 macam, yaitu :

1.      Startle Response

2.      Ekspresi wajah dan suara (facial and vocal expression)

3.      Sikap dan gerak tubuh (posture and gesture)

Perasaaan dan Emosi

Dalam mempelajari perasaan “perasaan”, para ahli tidak mengadakan pembedaan yang tegas dengan emosi. Hal ini tampak pada pembagian perasaan yang dilakukan oleh beberapa ahli

1.      Max Scheler membagi perasaan dalam 4 golongan

a.      Perasaan pengindraan, yaitu perasaan yang berhubungan dengan pengindraan; misalnya rasa panas, dingin, sakit.

b.      Perasaan vital, yaitu perasaan yang berhubungan dengan keadaan tubuh; misalnya rasa lesu, segar.

c.      Perasaan psikis, yaitu perasaan yang menyebabkan perubahan-perubahan psikis; misalnya rasa senang, sedih.

d.      Perasaan pribadi, perasaan yang dialami secara pribadi; misalnya perasaan terasing.

2.      W.Stern mengadakan pembagian perasaan sebagai berikut :

a.      Perasaan yang bersangkutan dengan masa kini.

b.      Perasaan yang bersangkutan dengan masa lampau.

c.      Perasaan yang bersangkutan dengan masa yang akan datang.

3.      E.B.Titchenermengemukakan bahwa perasaan mempunyai beberapa ciri :

a.      Perasaan yang dilihat intensitasnya, yaitu kuat atau lemahnya perasaan itu.

b.      Perasaan dapat dilihat kualitasnya sehingga kita dapat membedakan perasaan sedih dan gembira.

c.      Perasaan menghinggapi seseorang untuk jangka waktu tertentu.

4.      Waston menyatakan bahwa manusia pada dasarnya mempunyai 3 emosi dasar, yaitu :

a.      Fear, yang nantinya bisa berkembang menjadi anxiety (cemas)

b.      Rage, yang akan berkembang antara lain akan berkembang menjadi anger (marah)

c.      Love, yang akan berkembang menjadi simpati.

5.      Descartes juga mengemukakan emosi-emosi asar sebanyak 6 macam, yaitu:

a.      Desire (keinginan)              d. Sorrow (kesedihan)

b.      Hate (benci)                        e. Love (cinta)

c.      Wonder (kagum)                 f. Joy (kegembiraan)

Ciri – Ciri Emosi

Menurut H. Syamsu Yusuf LN, emosi sebagai peristiwa psikologis mengandung ciri-ciri sebagai berikut :
1. Lebih bersifat subyektif dari pada peristiwa psikologis lainnya.
2. Bersifat fluktuasi (tidak tetap).
3. Banyak bersangkut paut dengan peristiwa pengenalan panca indera.

 

No comments:

Post a Comment

Kreativitas

  KREATIVITAS   Pengertian      Kreativitas adalah kemampuan rumit yang terdiri dari banyak komponen keterampilan berfikir atau kreati...