Wednesday, October 23, 2024

Kreativitas

 

KREATIVITAS

 

Pengertian    

Kreativitas adalah kemampuan rumit yang terdiri dari banyak komponen keterampilan berfikir atau kreativitas dapat diartikan sebagai kemampuan kreatif untuk menciptakan sesuatu yang baru, atau kemampuan untuk memberikan gagasan-gagasan baru dan menerapkannya dalam pemecahan masalah. Contoh : menganalisis, membandingkan, mengingat informasi, berpikir secara fleksibel, berpikir secara logis, berpikir secara kritis, membuat sintesis, membuat generalisasi, membuat perbedaan, menyimpulkan, merencanakan, memprediksi, mendeteksi sebab akibt, mengevaluasi dan sebagainya. Menurut E.Paul Torrance kreativitas meliputi ciri-ciri kognitif sebagai berikut :

1.    Kelancaran adalah kemampuan untuk menghasilkan banyak ide verbal atau nonverbal dalam merespons masalah yang tidak dimiliki satu jawaban benar.

2.   Fleksibilitas adalah kemampuan untuk mengambil pendekatan berbeda untuk suatu masalah, memikirkan ide dalam kategori yang berbeda, atau melihat masalah dari perspektif yang berbeda.

3.   Keaslian itu berarti keunikan, ketidaksamaan dalam pemikiran dan tindakan, fleksibilitas, atau secara berfikir yang unik. Sinonim untuk kata keaslian dalam kamus mencakup krativitas, inovasi, kelangkaan, keunggulan, dan sesuatu yang bersifat inovatif.

4.   Elaborasi adalah kemampuan untuk mengembangkan, memperhalus, menyempurnakan, dan bahkan menerapkan ide.

5.   Transformasi hampir berarti kreativitas, yaitu merubah suatu ide atau objek menjadi ide atau objek lain dengan melakukan modifikasi, mengombinasikan, atau mengganti, atau dengan melihat makna baru, dampak, penerapan, atau adaptasi ke penggunaan baru.

6.   Kepekaan terhadap masalah adalah kemampuan untuk menemukan masalah, mendeteksi kesulitan mendeteksi informasi yang hilang, dan mengajukan pertanyaan yang bagus. Albert Einstein menekankan bahwa orang yang kreatif itu “penemu masalah” yang luar biasa.

7.   Mendefinisikan masalah, terkait dengan kepekaan masalah, mencakup setidaknya kemampuan untuk mengidentifikasi masalah “nyata”, mengisolasi aspek yang penting dan tidak penting dari suatu masalah, menjelaskan dan menyederhanakan masalah, mengenali sub masalah, memikirkan definisi masalah lain, dan mendefinisikan masalah yang lebih luas.

 

Meningkatkan Pemahaman tentang Kreativitas

Suatu pemahaman yang lebih maju tentang krativitas akan meningkatkan kesadaran akan kreativitas, menjelaskan kreativitas, dan membantu meyakinkan anak-anak dan orang dewasa bahwa, berdasarkan kemampuan yang ada, mereka cukup mampu untuk menghasilkan ide kreatif dan melakukan hal-hal kreatif.

Instruksi pada krativitas bisa mencakup ha-hal seperti

·       Kegunaan ide kreatif untuk masyarakat dan diri kita.

·       Karakter banyak kreativitas sebagai modifikasi dan kombinasi dari ide yang ada.

·       Keyakinan bahwa orang kratif itu tidak kaku.

·       Kehadiran tekanan untuk sama dengan yang lain, yang menghancurkan kreativitas.

·       Keyakinan bahwa oang kreatif mengambil risiko.

·       Kegunaan dari pemikiran analogis.

·       Biografi, karakteristik kepribadian, dan gaya pemikiran orang kreatif.

·       Pemikiran bahwa orang kreatif menggunakan bakatmereka, bukan menyia-nyiakannya

 

Melatih Kemampuan Kreatif

            Melatih kemampuan kreatif seperti kelancaran, visualisasi, analisis, pemikiran analogis. Pertanyaan “Apa yang terjadi bila ...?”, memikirkan kegunaan objek yang tidak biasa, dan memikirkan penyempurnaan produk adalah latihan kreativitas yang umum, latihan fleksibilitas mencakup tindakan untuk menggunakan perspektif berbeda untuk melihat suatu masalah. Penemuan solusi untuk masalah praktis (misal: pencuri sepeda) itu bernilai.

 

Mengajarkan Teknik Krativitas

            Ada sejumlah pemikiran kreatif dan teknik pemecahan masalah yang sebenarnya berasal dari orang yang cerdas, seperti :

1.   Tukar pikiran adalah teknik pemecahan masalah kreatif, biasanya dengan melibatkan hanya enam orang.

2.   Tukar pikiran terbalik

3.   Pembuatan daftar karakteistik

4.   Penggunaan daftar periksa ide

 

Pengembangan Kreativitas

Setiap orang diasumsikan memiliki kemampuan kreatif meskipun dengan tingkat yang seragam. Kreativitas seseorang berkembang dipengaruhi oleh faktor – faktor internal (diri sendiri) dan eksternal (lingkungan).
Faktor-faktor yang bersumber dari dalam diri sendiri, seperti :

1.   Kondisi kesehatan fisik (sering sakit – sakitan, memiliki penyakit kronis, atau mengalami gangguan otak dapat menghambat perkembangan kreativitas).

2.   Tingkat kecerdasan (IQ), IQ yang rendah (di bawah normal) dapat menjadi faktor penghambat perkembangan kreativitas.

3.   Kondisi kesehatan mental, apabila seseorang sering mengalami stress, memiliki penyakit amnesia atau neurosis, maka dia cenderung akan mengalami hambatan dalam pengembangan kreativitasnya.

Faktor – faktor lingkungan yang mendukung perkembangan kreativitas antara lain :

1.   Orang tua atau guru dapat menerima anak apa adanya, serta memberi kepercayaan padanya bahwa pada dasarnya dia baik dan mampu.

2.   Orang tua atau guru bersikap empati kepada anak, dalam arti mereka memahami pikiran, perasaan dan perilaku anak.

3.   Orang tua atau guru memberi kesempatan kepada anak untuk mengungkapkan pikiran, perasaan dan pendapatnya.

4.   Orang tua atau guru (sekolah) memupuk sikap dan minat anak dengan berbagai kegiatan yang positif, seperti per;ombaan penulisan karya ilmiah, pidato, deklamasi dan drama.

5.   Orang tua atau guru (sekolah) menyediakan sarana – prasarana pendidikan yang memungkinkan anak mengembangkan keterampilannya dalam membuat karya – karya yang produktif – inovatif.

 

Davis Gary A. (2012). Anak Berbakat dan Pendidikan Keberbakatan. Jakarta : PT indeks.

KEPRIBADIAN

 

KEPRIBADIAN

(KONSEP, INDIKATOR, PENGUKURAN)

 

Pengertian Kepribadian

Kepribadian

            Koentjaradiningrat menyebutkan “kepribadian” sebagai “susunan unsur-unsur akal dan jiwa yang menentukan perbedaan tingkah laku atau tindakan dari tiap-tiap individu manusia”

 

Tipe-Tipe Kepribadian

1.     Sanguinis        => periang

2.     Melankolis      => pemurung

3.     Koleris            => mudah merespon

4.     Plegmatis        =>  pendiam

 

Faktor yang Mempengaruhi Kepribadian

Secara garis besar ada dua faktor utama yang mempengaruhi perkembangan kepribadian, yaitu faktor hereditas (genetika) dan faktor lingkungan (environment).

1.      Faktor Genetika (Pembawaan)

Pengaruh gen terhadap kepribadian sebenarnya tidak secara langsung, karena yang dipengaruhi gen secara langsung adalah

a.      Kualitas sistem saraf

b.     Keseimbangan biokimia tubuh dan struktur tubuh

Lebih lanjut dapat dikemukakan bahwa fungsi hereditas dalam kaitannya dengan perkembangan kepribadian adalah :

a.   Sebagai sumber bahan mentah (raw materials) kepribadian seperti fisik, inteligensi dan temperamen.

b.   Membatasi perkembangan kepribadian (meskipun kondisi lingkungannya sangat baik/kondusif, perkembangan kepribadian itu tidak bisa melebihi kapasitas atau potensi hereditas ) dan mempengaruhi keunikan kepribadian.

 

2.      Faktor Lingkungan (Environment)

Faktor lingkungan yang mempengaruhi kepribadian diantaranya :

a.      Keluarga

Keluarga dipandang sebagai penentu utama pembentukan kepribadian anak karena keluarga merupakan kelompok sosial pertama yang menjadi pusat identifikasi anak.  Anak banyak menghabiskan waktunya di lingkungan keluarga. Dan para anggota keluarga merupakan “sicnificant people” bagi pembentukan kepribadian anak.

b.      Kebudayaan

Kluckhohn berpendapat bahwa kebudayaan meregulasi (mengatur) kehidupan kita dari mulai lahir sampai mati, baik disadari maupun tidak disadari. Kebudayaan mempengaruhi kita untuk mengikuti pola-pola prilaku tertentu yang telah dibuat orang lain untuk kita.

c.      Sekolah

Lingkungan sekolah dapat mempengaruhi kepribadian anak. Faktor-faktor yang dipandang berpengaruh diantaranya sebagai berikut :

1)      Iklim emosional kelas

2)     Sikap dan prilaku guru

3)     Disiplin (tata tertib)

 

Teori-Teori Kepribadian

a.      Teori psikoanalisis, ketidaksadaran merupakan faktor penentu kepribadian

b.     Teori behavioristik, kepribadian itu hasil belajar

c.      Teori humanistik, konsep diri yang kongruen atau yang tidak dengan pengalaman nyata

d.     Teori kognitif, bagaimana individu memproses informasi tentang diri dan lingkungannya

 

Pengukuran –Pengukuran Kepribadian

            Ada beberapa macam cara untuk mengukur kepribadian, diantaranya :

a.      Observasi direk

Observasi direk diadakan dalam situasi yang dikontrol, dapat diulang atau dapat dibuat replikasinya.

b.     Wawancara

Menilai kepribadian dengan wawancara berarti mengadakantatap muka dan berbicara dari hati ke hati dengan orang yang dinilai. Dalam psikologi kepribadian, orang mulai mengembangkan dua jenis wawancara, yakni stress interview dan exhaustive interview (Muhadjir)

c.      Tes proyektif

Cara lain untuk mengatur dan menilai kepribadian adalah dengan menggunakan tes proyektif. Orang yang dinilai akan memproyeksikan pribadinya melalui gambar atau hal-hal lain yang dilakukannya.

 

Sumber :

Sobur, Alex. 2003. Psikologi Umum. Bandung : Pustaka Setia.

Yusuf, Syamsu dan Nurihsan, Juntika. Teori Kepribadian. 2007. Bandung : Rosda.

EMOSI

 

EMOSI

(KONSEP, INDIKATOR, PENGUKURAN)

Pengertian Emosi                                                                                       

Crow  & Crow mengartikan emosi sebagai “suatu keadaan yang bergejolak pada diri individu yang berfungsi sebagai inner adjusment (penyesuaian dari dalam) terhadap lingkungan untuk mencapai kesejahteraan dan keselamatan individu”.

Berkaitan dengan itu, Coleman & Hammen menyebutkan setidaknnya ada 4 fungsi emosi, yaitu:

1.      Emosi adalah pembangkit energi

2.      Emosi adalah pembawa informasi

3.      Emosi bukan saja pembawa informasi dalam komunikasi intrapersonal, tetapi juga pembawa pesan dalam komunikasi interpersonal

4.      Emosi merupakan sumber informasi tentang keberhasilan kita

Teori-Teori Emosi

1.      Teori Emosi Dua-Faktor Schachter-Singer

”Teori Emosi Dua-Faktor” Schachter-Singer dikenal sebagai teori yang paling klasik yang berorientasii pada rangsangan. Reaksi fisiologik dapat saja sama (hati berdebar, tekanan darah naik, nafas bertamah cepat, adrenalin dialirkan dalam darah, dan sebagainnya), namun jika rangsangannya menyenangkan, emosi yang timbul dinamakan senang. Sebaliknya, jika rangsangannya membahayakan, emosi yang timbul dinamakan takut.

2.      Teori Emosi James-Lange

Dalam teori ini disebutkan bahwa emosi timul setelah terjadinya reaksi psikologik. Jadi, kita senang ketika meloncat-loncat setelah melihat pengumuman dan kita takut karena kita melihat ular.

Menurut teori, emosi adalah hasil persepsi seseorang terhadap perubahan-perubahan yang terjadi pada tubuh sebagi respons terhadap berbagai rangsangan yang datang dari luar.

James mengungkapkan, bukan penilaian yang menyebabkan suasana emosional, melainkan reaksi tubuh kita terhadap interpretasi ini. Kitaa takut karena lari, dan kita marah karena otot kita menegang, tangan kita mengepal, gigi gemeretak, dan perut mual.

3.      Teori “Emergency” Cannon

Teori ini dikemukakan oleh Walter B.Cannon yang menyatakan bahwa karena gejolak emosi itu menyiapkan seseorang untuk mengatasi keadaan yang genting, orang-orang primitif yang membuat respons semacam itu bisa survivedalam hidupnya.

Perkembangan Emosi

Para ahli psikologi sering menyebutkan bahwa dari semua aspek perkembangan, yang paling sukar untuk diklasifikasi adalah perkembangan emosional. Orang dewasa pun mendapat kesukaran dalam menyatakan perasaannya. Reaksi terhadap emosi pada dasarnya sangat dipengaruhi oleh lingkungan, pengalaman, kebudayaan, dan sebagainya, sehingga mengukur emosi itu agaknya hampir tidak mungkin.

Disaat nak baru lahir, saraf yang menghubungkan otak baru dengan otak lama belum berkembang secara penuh. Karena itu, respons emosional anak tersebut tidak terkendalikan. Ia memberikan reaksi secara keseluruhan, tanpa menunjukan perbedaan antara berbagai tingkat dan jenis stimulus.

Dengan membandingkan antara respons-respons emosional anak dan respons-respons emosional orang dewasa, bisa diketahui bahwa perkembangan-perkembangan itu bergerak dari tingkat sederhana ke tingkat yang rumit.

Gangguan Emosi

1.      Teori Lingkungan

Teori lingkungan ini menganggap bahwa penyakit mental diakibatkan oleh beragai kejadian yang menyebabkan timbulnya stres. Pandangan tersebut beranggapan bahwa kejadian ini sendiri adalah penyebab langsung dari ketegangan emosi. Pada umumnya, orang menganggap teori ini sesuai dengan akal sehat dan menerima pandangan ini begitu saja.

Menurut pandangan ini, tekanan emosional baru bisa dihilangkan kali masalah “penyebab” ketegangan tersebut ditiadakan. Selama masalah tersebut masih ada, biasanya tidak banyak yang bisa dilakukan untuk menghilangkan perasaan-perasaan yang menyertainya. Karena yang disebut lebih dahulu diduga penyebabdari yang belakangan, secara logis bisa dikatakan bahwa penghilangan masalah selalu dapat menghilangkan kesukaran.

2.      Teori Afektif

Pandangan profesional yang paling luas dianut mengenai gangguan mental adalah pandangan yang berusaha mengemukakan pengalaman bawah sadar yang dialami seorang anak bermasalah kemudian membawa ingatan yang dilupakan dan ditakuti ini ke alam sadar, sehingga dapat dilihat dari sudut yang lebih realistik. Sebelum rasa takut dan rasa salah tersebut disadari, anak-anak itu diperkirakan hidup dengan pikian bawah sadar yang dipenuhi dengan bahan-bahan yang menghancurkan yang tidak dapat dilihat, tetapi masih sangat aktif dan hidup.

3.      Teori Kognitif

Menurut teori ini, penderitaan mental tidak disebakan langsung oleh masalah kita atau perasaan bawah sadar kita akan masalah tersebut, melainkan dari pendapat yang salah dan irasional, yang disadari maupu  tidak disadari akan masalah-masalah yang kita hadapi.

Macam-Macam Emosi

Atas dasar aktivitasnya, tingkahlaku emosional dapat dibagi menjadi empat macam, yaitu :

1.      Marah, orang bergerak menentang sumber frustrasi

2.      Takut, orang bergerak meninggalkan sumber frustrasi

3.      Cinta, orang bergerak menuju sumber kesenangan

4.      Depresi, orang menghentikan respons-respons terbukanya dan mengalihkan emosi kedalam dirinya sendiri.

Ekspresi dan Emosi

Wullur melukiskan ekspresi sebagai “pernyataan batin seseorang dengan cara berkata, bernyanyi bergerak, dengan catatan bahwa ekspresi itu selalutumuh karena dorongan akan menjelmakan perasaan atau buah pikiran”

Dalam kaitannya dengan emosi, kita dapat membagi ekspresi emosional dalam 3 macam, yaitu :

1.      Startle Response

2.      Ekspresi wajah dan suara (facial and vocal expression)

3.      Sikap dan gerak tubuh (posture and gesture)

Perasaaan dan Emosi

Dalam mempelajari perasaan “perasaan”, para ahli tidak mengadakan pembedaan yang tegas dengan emosi. Hal ini tampak pada pembagian perasaan yang dilakukan oleh beberapa ahli

1.      Max Scheler membagi perasaan dalam 4 golongan

a.      Perasaan pengindraan, yaitu perasaan yang berhubungan dengan pengindraan; misalnya rasa panas, dingin, sakit.

b.      Perasaan vital, yaitu perasaan yang berhubungan dengan keadaan tubuh; misalnya rasa lesu, segar.

c.      Perasaan psikis, yaitu perasaan yang menyebabkan perubahan-perubahan psikis; misalnya rasa senang, sedih.

d.      Perasaan pribadi, perasaan yang dialami secara pribadi; misalnya perasaan terasing.

2.      W.Stern mengadakan pembagian perasaan sebagai berikut :

a.      Perasaan yang bersangkutan dengan masa kini.

b.      Perasaan yang bersangkutan dengan masa lampau.

c.      Perasaan yang bersangkutan dengan masa yang akan datang.

3.      E.B.Titchenermengemukakan bahwa perasaan mempunyai beberapa ciri :

a.      Perasaan yang dilihat intensitasnya, yaitu kuat atau lemahnya perasaan itu.

b.      Perasaan dapat dilihat kualitasnya sehingga kita dapat membedakan perasaan sedih dan gembira.

c.      Perasaan menghinggapi seseorang untuk jangka waktu tertentu.

4.      Waston menyatakan bahwa manusia pada dasarnya mempunyai 3 emosi dasar, yaitu :

a.      Fear, yang nantinya bisa berkembang menjadi anxiety (cemas)

b.      Rage, yang akan berkembang antara lain akan berkembang menjadi anger (marah)

c.      Love, yang akan berkembang menjadi simpati.

5.      Descartes juga mengemukakan emosi-emosi asar sebanyak 6 macam, yaitu:

a.      Desire (keinginan)              d. Sorrow (kesedihan)

b.      Hate (benci)                        e. Love (cinta)

c.      Wonder (kagum)                 f. Joy (kegembiraan)

Ciri – Ciri Emosi

Menurut H. Syamsu Yusuf LN, emosi sebagai peristiwa psikologis mengandung ciri-ciri sebagai berikut :
1. Lebih bersifat subyektif dari pada peristiwa psikologis lainnya.
2. Bersifat fluktuasi (tidak tetap).
3. Banyak bersangkut paut dengan peristiwa pengenalan panca indera.

 

BAKAT DAN KEBERBAKATAN

BAKAT DAN KEBERBAKATAN

 (KONSEP, INDIKATOR, PENGUKURAN)

 

BAKAT

Pengertian Bakat
Bakat (aptitude) adalah kemampuan bawaan yang merupakan potensi yang masih perlu dikembangkan atau dilatih untuk mencapai suatu kecakapan, pengetahuan dan keterampilan khusus.

Hal – hal yang mempengaruhi Bakat

·     Pengaruh unsur genetik, khususnya yang berkaitan dengan fungsi otak bila dominan otak sebelah kiri, bakatnya sangat berhubungan dengan masalah verbal, intelektual, teratur, dan logis dan bila dominan dengan otak kanan berhubungan dengan masalah spasial, non verbal, estetik, artistik serta atletis.

·     Latihan: Bakat adalah sesuatu yang sudah dimiliki secara alamiah, yang mutlak memerlukan latihan untuk membangkitkan dan mengembangkannya.

·     Lingkungan

Lingkungan mempengaruhi motivasi untuk mengembangkan bakat.

·     Struktur tubuh mempengaruhi bakat seseorang. Seorang yang bertubuh atletis akan memudahkannya menggeluti bidang olah raga atletik.

Cara mengembangkan bakat

1.   Perlu keberanian : berani memulai, berani gagal, berani berkorban (perasaan, waktu, tenaga, pikiran, dsb), berani bertarung. Keberanian akan membuat kita melihat jalan keluar berhadapan dengan berbagai kendala.

2.   Harus selalu berlatih : bakat perlu selalu diasah, latihan adalah kunci keberhasilan

3.   Membutuhkan lingkungan yg konosif: lingkungan disini termasuk manusia, fasilitas, biaya, dan kondisi sosial yang turut berperan dalam usaha pengembangan bakat

4.   Perlu memahami hambatan dan mengatasinya : maksudnya disini perlu mengidentifikasi dengan baik kendala-kendala yang ada, kemudian dicari jalan keluar untuk mengatasinya

Pengukuran Bakat / Tes Bakat
Tes bakat bertujuan membantu memberikan gambaran mengenai kemampuan seseorang di berbagai area minatnya di bidang-bidang tertentu, untuk kemudian merencanakan dan membuat keputusan mengenai pilihan pendidikan atau pekerjaan.
Melalui tes bakat diperoleh gambaran mengenai berbagai bidang kemampuan dan minat seseorang. Hasil tes bakat tidak dapat menentukan dengan mutlak pekerjaan atau karir apa yang harus dijalani

Pengukuran bakat pada anak tidak bisa dilakukan jika masing-masing anak tesebut tidak mengetahui bakatnya  dalam bidang apa, ada beberapa  cara mengidentifikasi    Bakat

a.    Dengan tes bakat (aptitude test)

b.   Dengan observasi terhadap minat

Seseorang yang punya bakat dlm bidang tertentu mempunyai minat yang kuat dalam bidang tersebut.

c.    Dengan pengalaman atau latihan

Seseorang yang punya bakat dalam bidang musik ketika dirinya diberi kesempatan untuk  belajar bermain musik cenderung menampakkan hasil.

KEBERBAKATAN

Keberbakatan merupakan suatu potensi bawaan yang setiap orang mempunyai bentuk yang berbeda satu dengan lainnya.  Umumnya mempunyai potensi kuat diberbagai bidang. Anak mempunyai dorongan dari dalam dirinya untuk selalu mencari tahu. Prestasi belajarnya tidak selalu optimal, bahkan sering kali bermasalah, hal ini disebabkan adanya kesulitan yang terselubung.

Sidney P. Marland, Jr, mendefinisikan anak berbakat itu sebagai berikut: "Gifted and talented children are those identified by professionally qualified persons who by virtue of outstanding abilities are capable of high performance. These are children who require differentiated educational programs and/or services beyond those normally provided by the regular school program in order to realize their contribution to self and society".   (Anak berbakat adalah mereka yang diidentifikasi oleh ahli yang profesional sebagai memiliki kemampuan yang menonjol untuk berkinerja tinggi.  Anak-anak ini memerlukan program pendidikan dan/atau pelayanan yang dibedakan, melebihi yang biasa disediakan oleh program sekolah reguler, agar dapat merealisasikan kontribusinya terhadap dirinya sendiri maupun masyarakat.)    

Cara belajar anak berbakat (cerdas istimewa) adalah melalui proses penglihatan proses berpikirnya berupa gambar. Pada anak berbakat didapatkan perkembangan yang tidak sinkron. Jadi tidak hanya IQ dan kemampuan, tapi juga emosi dan hipersensitifitas. Perkembangan yang tidak sinkron dimaksud adalah perkembangan intelektual, fisik dan emosi tidak berjalan dengan kecepatan yang sama.  Kemampuan intelektual selalu berkembang lebih cepat. Dengan adanya perkembangan yang tidak sinkron ini diperlukan modifikasi dalam hal pengasuhan baik oleh orangtua maupun guru agar anak dapat berkembang optimal.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Timbulnya Keberbakatan Seorang Anak

1.   Hereditas

Hereditas, adalah faktor yang diwariskan dari orang tua, meliputi kecerdasan, kreatif produktif, kemampuan memimpin, kemampuan seni dan psikomotor. Dalam diri seseorang telah ditentukan adanya faktor bawaan yang ada setiap orang, dan bakat bawaan tersebut juga berbeda setiap orangnya. U. Branfenbrenner dan Scarr Salaptek menyatakan secara tegas bahwa sekarang tidak ada kesangsian mengenai faktor genetika mempunyai andil yang besar terhadap kemampuan mental seseoran

2.   Lingkungan

Lingkungan, hal-hal yang mempengaruhi perkembangan anak berbakat ditinjau dari segi lingkungannya (keluarga, sekolah dan masyarakat). Lingkungan mempunyai peran yang sangat besar dalam mempengaruhi keberbakatan seorang anak. Walaupun seorang anak mempunyai bakat yang tinggi terhadap suatu bidang, tanpa adanya dukungan dan perhatian dari lingkungannya seperti, masyarakat tempat dia bersosialisasi, keluarga tempat ia menjalani kehidupan berkeluarga, tempat dia menjalani kehidupan dan mengembangkan keberbakatan itu dapat membantunya dalam mencapai ataupun memeksimalkan bakatnya tersebut.

 

 

 

 

 

 

 

Kreativitas

  KREATIVITAS   Pengertian      Kreativitas adalah kemampuan rumit yang terdiri dari banyak komponen keterampilan berfikir atau kreati...